BANYUWANGI - Hari pertama pelaksanaan Penerimaan Siswa Baru (PSB) kemarin (2/7), diwarnai banyak kekurangan. Keluhan terbanyak yang dirasakan ribuan orang tua siswa adalah lambatnya pengumuman skor sementara kemarin.
Sebagian besar sekolah menengah pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA), ternyata belum bisa mengumumkan skor sementara siang kemarin. Bahkan, ada beberapa sekolah negeri yang belum rampung merekap skor sementara hingga sore kemarin. Untuk wilayah Kecamatan Banyuwangi dan sekitarnya, mayoritas sekolah negeri itu bisa merilis skor tadi malam. Hingga tadi malam, hanya SMPN 1 Banyuwangi yang masih belum berhasil menuntaskan rekap skor sementara.
Rika, salah satu panitia PSB di SMPN 1 Banyuwangi mengatakan, hingga pukul 14.30 kemarin, baru 44 berkas yang sudah direkap. Padahal, pendaftar pada hari pertama tersebut diperkirakan mencapai dua ratus lebih. ''Rekap skor PSB diperkirakan selesai jam 22.00 sampai jam 23.00. Pengumuman baru bisa ditempel besok pagi,'' jelasnya.
Orang tua pendaftar juga mengeluhkan pengumuman skor di SMPN 1 Banyuwangi. Seperti yang dialami Marni, yang menunggu sejak pukul 13.00 hingga 17.00. Setelah menunggu lama, pengumuman skor belum keluar. Dia mengaku kalau menunggu keeseokan harinya, takutnya tidak diterima dan mau mendaftar ke sekolah yang lain bisa terlambat.
Hal serupa juga dialami Wahyuningsih. Dia mengaku, anaknya tidak mau diajak pulang sebelum melihat pengumuman skor sementara. Sedangkan ditunggu sampai sore hari, pengumuman skor ternyata tidak ditempel di papan. ''Kalau besok pagi, baru ditempel. Kami bingung kalau mau cabut berkas,'' keluhnya.
Sayangnya, meski sudah ditunggu sampai sore, di papan pengumuman SMPN 1 Banyuwangi, hanya terlihat pengumuman bertuliskan. 'Menggunakan Sertifikat Palsu Dinyatakan Gugur'.
Dihubungi terpisah panitia PSB, Rika mengaku berkas yang masuk masih banyak. Sehingga, skor baru bisa dilihat besok pagi. Saat ini, di sini masih banyak siswa yang melakukan uji kompetensi mulai dari olahraga, drum band dan uji lainnya.
Dandi dari SDN Kepatihan misalnya, dia mengikuti uji kompetensi menembak. Pasalnya, anak Bedug Arief itu memiliki sertifikat sebagai juara provinsi lomba menembak. Ditemani ayahnya, dia membawa senapan kesayanganya. ''Saya harap dengan adanya prestasi ini, bisa mendongkrak skor anak saya,'' ujar Bedug.
Sementara itu, banyak calon siswa baru yang menunggu hingga sore hari. Seperti yang dialami Junaidi, saat menunggu anaknya di SMKN 1 Banyuwangi. Warga Desa Karangbendo, Kecamatan Rogojampi itu rela tiduran di teras sekolah itu, demi menunggu pengumuman skor PSB anaknya. ''Saya antre sejak pukul 07.00 hingga siang ini berkas belum masuk. Terus, pengumumannya jam berapa ya,'' ujarnya.
Junaidi mengaku, kinerja sekolah sangat lamban. Bahkan, dirinya harus bolak balik untuk mengurus surat kesehatan yang merupakan salah satu persyaratan pendaftaran. Karena sebelumnya, belum ada pemberitahuan tentang syarat berupa surat kesehatan tersebut.
Ketua panitia PSB SMKN 1 Banyuwangi, Soleh Mahdi mengakui, penghitungan skor sementara dimungkinkan tuntas hingga malam hari. Sebab, berkas yang masuk atau pendaftar sebanyak 850 orang. Sehingga, pengumumanya baru bisa dilakukan menjelang malam. ''Kami mohon, para orang tua mau memahami. Karena proses pendataanya agak lama,'' katanya.
Badrut, warga Kecamatan Siliragung juga mengeluhkan lambatnya pengumuman skor PSB sementara di SMPN 2 Banyuwangi. ''Katanya tadi diumumkan jam 13.00. Setelah ditunggu, katanya jam 17.00. Rumah saya jauh, kalau haris bolak balik dan boros bensin,'' keluhnya.
0 komentar:
Posting Komentar