Minggu, 19 Juli 2009

Pengertian / Definisi PTC (Paid To Click)

- 0 komentar
PTC adalah singkatan dari Paid To Click, artinya kita mengklik iklan dari suatu situs penyedia PTC kemudian kita akan dibayar dengan uang. Uang yang diberikan tiap klik iklan juga beragam, ini bergantung situs penyedia PTC tersebut, tapi secara umum harga klik tiap iklan adalah Rp 100 atau $ 0,01. Jadi daripada hanya bermain facebook atau game mendingan coba dach, lagi pula itu cuman jika hanya anda yang mengklik iklan tersebut, misalkan anda mengklik 10 iklan tiap hari dan nilainya Rp 100, maka anda mendapatkan Rp 1.000 perhari, dan jika anda mempunyai 100 refferal dan refferal juga mengklik 10 iklan tiap hari dengan harga klik refferal Rp 50 (tetapi juga ada harga tiap klik refferal Rp 100) maka pendapatan anda perhari adalah Rp 50 x 10 x 100 = Rp 50.000 + Rp 1.000 = Rp 51.000,

Baca Selengkapnya
[Continue reading...]

Kumpulan PTC Lokal Asal Indonesia

- 0 komentar
Sebelum anda bergabung dengan PTC dibawah ini, sebaiknya anda membaca dulu Pengertian PTC. Jika anda sudah yakin ingin bergabung, silahkan pilih PTC anda :


1. Duit Asyik




2. BloggerSejati



Baca Selengkapnya
[Continue reading...]

Selasa, 14 Juli 2009

Selasa, 07 Juli 2009

Cara Membuat Langganan Posting Blog Lewat E-mail

- 0 komentar
Coba anda lihat kotak langganan e-mail di samping kanan blog ini. itu berfungsi agar pembaca blog/web anda bisa berlangganan Posting gratis melalui ini lho...

Sekarang ikuti langkah berikut:

1. Anda harus daftar dulu di feedburner
2. Kemudian saat pertama kali masuk ke situs tersebut, Sobat akan dihadapkan pada Form/Kotak untuk membakar Feed Anda

Baca Selengkpanya
[Continue reading...]

Senin, 06 Juli 2009

Aksi Lumba-Lumba Paman Sam (Amerika)

- 0 komentar

Aksi Paman Dolfin Sam
Aksi dolfin ini menggemaskan. Lumba-lumba hidung botol dari Atlantik itu mengenakan topi khas kenegaraan dan melambaikan bendera Amerika, Mirip tokoh Paman Sam, simbol personifikasi AS. Atraksi tersebut berlangsung di Six Flags Discovery Kingdom di Vallejo, California, Jumat lalu (3/7).



Lumba-lumba jantan bernama Liberty ini beratraksi untuk merayakan Fourth of July (Hari Kemerdekaan AS). Nama itu diberikan setelah dia lahir pada 4 Juli 1990. Usianya kini 19 tahun saat Amerika merayakan HUT ke-233. Liberty sudah beranak-cucu, dan punya keponakan. Jadi, dia pantas dipanggil Paman Dolfin Sam.

[Continue reading...]

Sabtu, 04 Juli 2009

Aksi Bule Yang Akan Pulang Kampung

- 0 komentar

Ada-ada saja ulah bule satu ini. Belinda Lopez, warga negara Australia, merayakan hari terakhirnya di Jakarta dengan berenang dan bermain air di kolam Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, kemarin (3/7).



Kontan hal ini membuatnya jadi tontonan banyak orang. Belinda mengaku melakukan itu sebagai perpisahan setelah satu setengah tahun bekerja di Jakarta, dan segera balik ke negaranya. Susah dibayangkan bila semua ekspatriat di ibu kota melakukan hal serupa.

[Continue reading...]

Jumat, 03 Juli 2009

Persaingan PSB Online SMA Di Malang

- 0 komentar
MALANG - Persaingan PSB Online SMAN tahun ini benar-benar tak terduga. Ada pergeseran tren persaingan yang terjadi. Jika tahun-tahun sebelumnya SMA kompleks Tugu (SMAN 1, 3, dan 4) selalu menjadi kantong-kantong penyerapan siswa dengan NUN (nilai ujian nasional) tinggi, tidak untuk tahun ini. Bahkan, siswa dengan NUN tinggi berpotensi tergeser ke sekolah-sekolah di bawah grade SMA Tugu.

Kondisi itu terjadi karena pagu di sekolah kompleks Tugu banyak terserap oleh siswa baru dari jalur mandiri atau kelas RSBI (rintisan sekolah bertaraf internasional). Di SMAN I misalnya. Separuh lebih dari total pagu yang mencapai 284 telah terisi dari jalur RSBI.

Di salah satu SMAN yang difavoritkan ini tinggal menyisakan 109 pagu online karena ada tambahan satu kelas jalur mandiri. Begitu juga di SMAN 3 yang telah terisi 102 siswa baru jalur mandiri dari total pagu 204, sedang di SMAN 4 terisi 120 dari mandiri. Sisanya, 120 diambilkan dari online.




Fakta itu sebenarnya tidak menjadi masalah serius jika input dari jalur mandiri sama dengan standar input jalur online. Tapi persoalannya, input dari jalur mandiri tidak sebagus jalur online. Karena faktanya, NUN (nilai ujian nasional) 33-35 banyak terjaring lewat mandiri. Sedang NUN tertinggi jalur mandiri di SMA kompleks Tugu adalah 37.

Padahal, berdasarkan rekap sistem online kemarin, per pukul 13.22 WIB, di SMAN I rata-rata NUN yang masuk adalah 9,37 atau NUN 37,48 dengan rata-rata terendah 9,163 dan rata-rata tertinggi 9,35. Sedang di SMAN 3 rata-rata NUN yang lolos 9,47 atau NUN 37,88 dan SMAN 4 rata-rata 9,09 atau NUN 36,36.

Melihat data-data itu, bisa dipastikan siswa dengan NUN tinggi tidak akan tertampung semua di SMAN Tugu. Bahkan dipastikan ada sekitar 262 calon suswa baru dengan NUN tinggi terlempar dari persaingan di SMA Tugu. Itu karena jumlah NUN dengan jumlah 36,51-40,00 dimiliki 593 siswa lulusan SMP sederajat.

Padahal, pagu yang tersisa di SMA kompleks Tugu pasca pendaftaran jalur online tinggal 331 kursi. ''Dampaknya akan terlihat saat output nanti. Kami khawatir kualitas SMA Tugu akan terus merosot jika seperti ini," ujar salah satu guru SMAN I yang wanti-wanti tidak dikorankan namanya.

Apalagi, tahun ini SMAN 1 membuka lima kelas dari jalur mandiri. Artinya, hanya akan tersisa tiga kelas reguler dengan input NUN tinggi. ''Ini hanya tiga kelas dan masuk kategori kurus, karena lebih gemuk jalur mandirinya," tambahnya.

Di lain hal, kondisi itu akan mempersulit guru karena menangani siswa dengan input standar tengah. Sebaliknya, sekolah-sekolah negeri lain di bawah standar Tugu akan merasakan paneninput NUN tinggi. ''Saya prediksi, lima tahun ke depan kualitas sekolah Tugu jauh di bawah SMAN lain. Ini harus dipikirkan serius," tandas guru yang juga mengajar di program RSBI itu.



Jalur Mandiri Diumumkan

Sementara, hasil penerimaan siswa baru (PSB) mandiri di SMAN RSBI kemarin sudah diumumkan. Tidak semua sekolah mampu memenuhi pagu PSB mandiri. Seperti di SMAN 8, dari pagu 160 yang mendaftar hanya berkisar 140, sedang yang diumumkan diterima kemarin hanya 115.

Kepala SMAN 8 Setyo Rahardjo mengatakan, untuk pagu yang tidak terpenuhi melalui PSB mandiri akan dipenuhi dari jalur PSB Online. Sedangkan yang sudah diterima, mulai kemarin hingga hari ini harus melakukan daftar ulang. Jika tidak daftar ulang, maka mereka bisa dianggap mengundurkan diri.

Ditanya soal kemungkinan memberikan keringanan bagi siswa yang kurang mampu, Setyo mengatakan, dalam aturan ada jatah 10 persen siswa yang tidak mampu akan mendapat keringanan. Angka sepuluh persen itu bisa berasal dari jalur PSB mandiri atau PSB Online. "Kalau memang kondisinya tidak mampu, ya tentu akan ada kebijakan khusus," terang dia.

Di SMAN 1, jumlah kelas pendaftar dari jalur PSB mandiri ditambah satu kelas. Jika sebelumnya hanya 144 dalam pengumuman kemarin bertambah menjadi 176. "Ini untuk memenuhi keinginan masyarakat yang tinggi untuk masuk SMAN 1," ujar Sulthon, kepala SMAN 1 Kota Malang kemarin.

Apa tidak menyalahi aturan? Menurut dia, penambahan pagu itu telah disetujui diknas. Di samping itu, SMAN 1 juga siap untuk menyelenggarakan RSBI dengan tambahan satu kelas lagi, karena semuanya sudah siap. Baik guru maupun ruangan kelas.

Menurut dia, di SMAN 1, semua siswa yang diterima baik melalui jalur PSB mandiri atau PSB Online, akan otomatis menjadi siswa RSBI. Mereka akan mendapat perlakukan dan fasilitas yang sama saat belajar.

Sementara, mereka juga tidak bisa mendaftar lewat jalur online, karena data siswa yang lolos PSB mandiri telah di-blacklist, dan tidak bisa mendaftar di PSB Online. Sehingga, jika yang telah diterima PSB mandiri itu tidak daftar ulang peluangmereka untuk sekolah di SMAN RSBI atau SMAN di Kota Malang akan hilang.
[Continue reading...]

Jembatan Suramadu Sudah Mulai Rapuh

- 0 komentar
SAMPANG-Jembatan Plakaran di perbatasan Kecamatan Jrengik dengan Torjun dini hari kemarin, sekitar pukul 02.30, ambrol. Jembatan tua yang sedang diperbaiki itu jebol setelah dilewati truk Fuso bermuatan sekitar 18 ton.

Roda belakang truk yang memuat pakan ayam itu ambles. Bagian jembatan yang ambrol adalah jembatan lama. Sementara separuh jembatan sedang dicor dan saat kejadian semennya masih basah sehingga belum bisa dilewati.

Jembatan ambrol karena penyangga kayu di bawah tidak kuat menahan beban truk. Akibat terperosok dan truk tidak bisa jalan, terjadi antrean panjang di jalur provinsi itu. Dari pantauan koran ini, di jembatan itu hanya menggunakan penyangga kayu.

Dini hari itu truk Fuso dengan nomor polisi L 8525 UA melaju dari arah Surabaya (barat) menuju Sumenep. Saat melintas tepat berada di atas jembatan, tiba-tiba ban belakang kiri truk ambles. Praktis, truk terjebak karena bannya terperosok. Akibatnya, jalan macet total hingga truk bisa dievakuasi pada pukul 07.30.




Untuk mengevakuasi truk, sopir dan kenek Fuso dibantu warga sekitar menurunkan muatan truk. Setelah itu, sopir dengan alat bantu dongkrak mendongkrak ban belakang bagian kiri truk yang terperosok. Lalu, truk ditarik kendaraan lain agar bisa bergeser dari lubang. Sekitar pukul 07.30 barulah truk bisa dievakuasi.

Meski truk bisa dievakuasi, kemacetan tetap tak terhindarkan. Sebab, jembatan tempat truk itu terperosok adalah jalan satu-satunya. Agar kendaraan dua arah berjalan, di lubang bekas truk terperosok diberi kayu sebagai jembatan darurat.

Suto, sopir truk, warga Batu Putih, Kabupaten Sumenep, mengatakan, dia bersama keneknya Nur Khalis mengangkut pakan ayam sebanyak 360 sak dari Surabaya. Tujuannya Sumenep. Sesampai di Jembatan Plakaran, dia melajukan truknya pelan-pelan karena ada perbaikan jembatan. Namun, ketika di tengah jembatan, ban belakangnya terperosok dan truk langsung berhenti.

Menurut dia, jembatan tersebut memang harus segera diiperbaiki. Sebab, kondisinya rapuh dan tidak kuat ketika ada kendaraan yang bermuatan berat. "Ini kan jalur provinsi. Harusnya jembatan segera diperbaiki," ujarnya.

Sejumlah petugas lalulintas langsung terjun ke lokasi. Kasatlantas Polres Sampang AKP Suhariyanto melalui KBO Lantas Ipda Didik Yusuf yang ditemui lokasi mengatakan, untuk menghindari terjadinya antrean terlalu panjang, kendaraan dari arah Pamekasan menuju Bangkalan dialihkan lewat kecamatan Kedungdung. Mereka akan melintasi jalur utara.

Sedangkan kendaraan dari arah Bangkalan menuju Pamekasan, ketika sampai ke Desa Lomaer, Kecamatan Blega, dialihkan menuju Batu Rasang melintasi jalur utara. "Kami sudah koordinasi dengan polsek di Bangkalan agar dialihkan lewat jalur utara," ujarnya.

Sampai pukul 07.00. Terjadi antrean panjang kendaraan di dua arah sampai 5 km. Ratusan kendaran itu terjebak sejak dini hari. "Mereka (sopir) sudah terlanjur mendekati jembatan. Akibatnya, mereka kesulitan untuk berbalik," ujar Didik Yusuf di lokasi jembatan yang ambrol.


[Continue reading...]

PSB / PPDB Di Madura

- 0 komentar
Seperti diprediksi sebelumnya, peserta penerimaan siswa baru (PSB) hari pertama kemarin membeludak. Namun, itu belum maksimal. Sebab, kebanyakan siswa yang mendaftar adalah lulusan yang punya nilai ujian nasional (unas) "aman" masuk sekolah favorit. Sementara yang punya nilai pas - pasan menunggu hingga hari ini.

Puncak PSB diprediksi terjadi hari ini. Siswa dan orang tua yang masih menunggu perkembangan penerimaan siswa di sekolah favorit yang mulai bergerak hari ini. Demikian juga dengan siswa yang punya nilai "aman" yang tereliminasi di sekolah favorit. Mereka akan mencari celah di sekolah favorit lain yang dinilai setara. Pendaftaran siswa baru sampai 4 Juli.

Kemarin siswa beserta orang tua dan gurunya memadati beberapa sekolah kota favorit. Di SMPN 1 Bangkalan, peserta mulai memadati sekolah sejak pukul 07.00. Meski belum resmi dibuka, antrean sudah terlihat di luar sekolah. "Mereka (peserta PSB, Red) sudah antre sejak pagi. Tapi, saya lihat jumlahnya tak terlalu banyak. Yang lain mungkin masih menunggu perkembangan nilai tertinggi dan terendah yang diterima di sini," ujar Kepala SMPN 1 Bangkalan Rustamadji.




Sekolah yang berlokasi di Jalan Trunojoyo ini sedianya akan menerima siswa untuk ditampung di tiga kelas. "Sebenarnya empat kelas. Tapi yang satu sudah terisi siswa penelusuran bakat," terangnya.

Siswa di tiap kelas yang tersisa diperkirakan sejumlah 120 anak. Hingga kemarin 70 - 80 siswa sudah terjaring. Pengumuman siswa nilai tertinggi dan terendah dilakukan setiap pagi di halaman sekolah.

Suasana jauh lebih padat terlihat di SMPN 2 Bangkalan. Kepala SMNP 2 Edi Hariyadi mengatakan, map PSB hari pertama sudah habis. Bahkan, pihaknya harus menambah lagi map berstempel "gratis" tersebut karena membeludaknya peserta PSB.

"Kami siapkan 500 map dan formulir. Barusan saya dengar panitia mau nambah 100 map lagi. Hari ini (kemarin, Red) banyak. Selanjutnya kita lihat besok (hari ini, Red). Sebab, biasanya ada peningkatan aktivitas pendaftar," terang Edi. SMPN 2 sedikitnya akan menerima 320 siswa untuk delapan kelas yang tersedia.

Untuk SMPN lain di wilayah kota suasana PSB tak terlalu padat. Seperti di SMPN 3 hingga SMPN 7 yang diperkirakan akan menjadi alternatif selanjutnya setelah ada pengumuman nilai tertinggi dan terendah di beberapa sekolah favorit.

Suasana PSB di SMA Bangkalan relatif sama. Padat tapi masih belum mencapai puncak. SMAN 1 dan SMAN 2 adalah sekolah yang paling padat didatangi pendaftar. Sedang SMAN 3 kemungkinan besar baru diserbu pendaftar hari ini. SMAN 4 Unggulan yang baru buka tahun ini sudah dijadikan pilihan pertama oleh sedikitnya 20 siswa pendaftar. Untuk PSB SMA negeri, pendaftar bayar Rp 30 ribu. Sedangkan untuk SMKN Rp 40 ribu.

Menurut pantauan pihak Dinas Pendidikan (Disdik) Bangkalan, PSB di wilayah kecamatan tak kalah padat dengan di kota. Sebab, di beberapa kecamatan banyak siswa memilih melanjutkan sekolah di tempat asalnya. Sehingga, persaingan mendapat bangku di sekolah kecamatan menjadi lebih berat karena keberadaan unit sekolah yang terbatas.

"Saya sudah meminta beberapa Kasi (kepala seksi) di bidang saya untuk berpencar di kota dan kecamatan. Di kecamatan padat, di kota juga demikian. Mengenai kapan puncak PSB kita ikuti saja," ujar Kabid SMP/SMA/SMK Disdik Bangkalan, Sugiono.

Untuk kelancaran PSB, Sugiono berharap pihak sekolah bisa mengumumkan nilai terendah dan tertinggi secepatnya. Itu agar siswa pendaftar bisa mengambil langkah selanjutnya jika tidak bisa masuk karena nilainya tidak bisa dipaksakan.

Ada prioritas lainnya selain nilai unas? Dia memastikan tidak ada prioritas selain nilai unas. Anak guru maupun anak pejabat tidak akan mendapat perlakuan khusus karena jabatan yang dimiliki orang tuanya. "Tidak ada yang boleh diprioritaskan selain nilai. Kasihan yang lain yang sudah berjuang masuk dengan nilai yang dimiliki," katanya.


[Continue reading...]

PSB / PPDB Di Jember (Lanjutan)

- 0 komentar
Dispendik Diminta Umumkan Perolehan Nilai Calon Siswa

Pelaksanaan PSB di Jember yang kini ditangani sendiri oleh dispendik rawan terjadi kecurangan jika prosesnya tidak dilakukan secara transparan. Maka dari itu, Dewan Pendidikan Jember meminta agar proses PSB jauh dari permainan dan lebih transparan, maka Dispendik Jember diminta untuk mengumumkan hasil perolehan nilai calon siswa baru. Sehingga diketahui dengan terbuka, nilai dan posisi masing-masing calon siswa baru yang masuk sesuai pilihan.

Sekretaris Dewan Pendidikan Jember Setyo Purwoko menegaskan, Dispendik Jember berkewajiban menyelenggarakan PSB yang transparan. Sehingga, setiap calon siswa baru benar-benar mendapatkan tempat sesuai dengan kemampuannya.

Pengaturan PSB secara terpusat di Dispendik Jember ini, kata dia, memang sangat rawan menimbulkan prasangka negatif dari masyarakat. Ini mengingat, masyarakat dan lembaga sekolah tidak tahu kondisi yang sebenarnya dalam proses PSB.




"Karena itu biar fair, dispendik harus mengumumkan juga perolehan nilai calon siswa baru," tegasnya. Pengumuman nilai itu, lanjut dia, akan menunjukkan peringkat masing-masing calon siswa baru dengan transparan. Sehingga orang tua siswa bisa langsung tahu posisi anaknya dalam PSB ini.

Pemberitahuan perolehan nilai, yang merupakan gabungan antara nilai TPA dengan nilai UAN ini, akan menghilangkan prasangka negatif jika anak mereka tidak diterima di salah satu sekolah.

Selain itu, lembaga sekolah juga bisa tahu kondisi akademik siswa baru yang diterima. "Kalau hanya peringkat dan nama saja yang diumumkan, pasti banyak yang bertanya-tanya. Lho anak saya ini aslinya berapa nilainya. Kok tidak masuk ke dalam peringkat," sambungnya. Pertanyaan-pertanyaan itu, tambah dia, pasti akan bermunculan, menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat pada dispendik.

Dia menambahkan, dispendik harus menghindari praktik-praktik penitipan siswa baru di luar jalur PSB resmi. Praktik-praktik ini sangat mungkin terjadi jika PSB tidak dibeberkan pada masyarakat. "Tapi, kalau masyarakat tahu daftar nilainya, praktik semacam itu akan terhindar," katanya.

Karena itu, dia mengimbau kepada dispendik agar mengambil tindakan yang bijaksana dengan mengumumkan secara transparan daftar perolehan nilai dari masing-masing calon siswa baru. "Mudah-mudahan, langkah ini bisa diambil. Sehingga proses PSB benar-benar adil dan merata," pungkasnya.

Hal senada dilontarkan anggota Komisi D DPRD Jember Ir Sudjatmiko. Dia meminta agar pelaksanaan PSB bisa dilangsungkan secara transparan. "Tidak hanya dalam proses PSB, tapi juga transparan dalam pengelolaan dana," ujar Sujatmiko kepada RJ, kemarin.

Politisi senior Partai Golkar Jember itu melihat, masih ada sekolah-sekolah negeri yang menggelar PSB tidak transparan. Dia mencontohkan SMKN 1 Jember yang tidak transparan soal uang map Rp 20 ribu. "Harga map idealnya Rp 2 ribu sampai Rp 3 ribu per lembar," ujarnya.

Untuk itu, dia meminta kepada sekolah memberikan rincian yang jelas terhadap biaya pendaftaran dan biaya lain-lainnya. "Kalau rincian jelas dan tidak ada yang ditutup-tutupi tidak akan menimbulkan penafsiran yang macam-macam," terangnya. Pasalnya, saat ini sudah masuk era keterbukaan.


[Continue reading...]

PSB / PPDB Di Jember

- 0 komentar
Pendaftar Ditarik Biaya Map Rp 20 Ribu

JEMBER - Proses seleksi penerimaan siswa baru (PSB) ternyata masih diwarnai beberapa tarikan uang yang cukup tinggi. Salah satunya terjadi di SMKN 1 Jember yang membebani biaya map sebesar Rp 20 ribu kepada para pendaftar. Tentu saja hal ini banyak dikeluhkan orang tua pendaftar. Adanya tarikan biaya map ini salah satunya diungkapkan Hafidi, orang tua pendaftar asal Slawu, Kecamatan Patrang.

Menurut Hafidi, selain dibebani biaya pembelian map Rp 20 ribu, dirinya masih harus membayar uang pendaftaran PSB sebesar Rp 25 ribu. "Saat masuk, saya harus membeli map senilai Rp 20 ribu. Ketika berada di dalam, masih dikenai biaya Rp 25 ribu untuk pendaftaran," kata Hafidi kepada RJ, kemarin. Sehingga total biaya yang harus dikeluarkan untuk mendaftarkan anaknya mencapai Rp 45 ribu.




Tentu, kata dia, uang sebesar itu cukup memberatkan. Apalagi, biaya map tersebut tanpa disertai kuitansi yang jelas, seperti uang pendaftaran sebesar Rp 25 ribu. "Biaya map koksampai 20 ribu, tanpa kuitansi lagi," keluhnya. Kata dia, dalam map tersebut hanya berisi tiga lembar formulir dengan berbagai warna.

Hafidi sebenarnya sempat menanyakan masalah tersebut ke panitia PSB SMKN 1 Jember. "Jawabannya, panitia menyatakan, dana tersebut tidak jauh beda dengan biaya pendaftaran tahun lalu yang mencapai Rp 30 ribu. Cuma, untuk tahun ini dipisah menjadi dua," ujarnya.

Meski begitu, Hafidi melihat, tarikan uang map di SMKN 1 Jember tidak transparan dilakukan, lantaran tidak ada tanda bukti kuitansi. "Ini bukan hanya soal uang, tapi juga soal transparansi," ujarnya.

Hafidi menambahkan, jika biaya map Rp 20 ribu tersebut jelas peruntukannya dan ada kuitansinya, dia tidak akan mempermasalahkan. Namun karena biaya pendaftaran tersebut menyalahi ketentuan dispendik, dia berani protes.

"Itu yang kami pertanyakan. Seharusnya dijelaskan Rp 20 ribu itu untuk apa saja. Sebab, itu bisa membuat calon siswa yang membawa uang terbatas kecele," ujarnya. Ini mengingat, brosur yang diedarkan menyebutkan, uang pendaftaran hanya Rp 25 ribu, tanpa adanya tarikan lainnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala SMKN 1 Jember Lutfi Isa Anshori tak mengelak jika ada biaya map sebesar Rp 20 ribu bagi calon siswa. "Untuk pendaftaran tetap Rp 25 ribu. Itu ketentuan dispendik. Yang Rp 20 ribu untuk biaya pelayanan terhadap calon siswa," ujarnya. Lutfi Isa Anshori menyatakan, adanya biaya pelayanan itu untuk memenuhi standar ISO 9001:2001. Kata dia, SMKN 1 Jember yang masuk RSBI harus memenuhi standard pelayanan.

Dengan dalih memenuhi prosedur pelayanan itulah, SMKN 1 Jember telah menyiapkan guidingbagi pendaftar. Guiding tersebut diambilkan dari siswa usaha jasa perhotelan (UJP) SMKN 1 Jember sendiri. "Siswa Guiding dari UJP yang melayani. Mereka yang akan mengantarkan calon siswa yang mendaftar," terangnya.

Sementara itu, hingga siang kemarin, dari enam jurusan yang disediakan, sudah ada sekitar 400 calon siswa yang mendaftar. Meliputi pendaftar untuk jurusan Administrasi, Perkantoran, Akuntansi, Penjualan, Multimedia, dan Broadcasting. Jumlah pendaftar tersebut, kata dia, diperkirakan masih akan bertambah karena masa pendaftaran baru ditutup Sabtu besok.

Bagaimana dengan SMKN lainnya. Bila SMKN 1 Jember menarik biaya map Rp 20 ribu, tak demikian dengan SMKN 4 Jember. Menurut Kepala SMKN 4 Jember Sunyoto, tidak ada tarikan biaya lain selain biaya pendaftaran sebesar Rp 25 ribu. "Tidak ada biaya lain, hanya Rp 25 ribu untuk pendaftaran," ujarnya. Dia mengaku memilih tetap mengikuti ketentuan yang ditetapkan Dinas Pendidikan (Dispendik) Jember.

Terkait jumlah pendaftar, Sunyoto menyatakan, sudah ada 650 formulir pendaftaran yang diambil calon siswa. Dari jumlah itu, kata dia, baru 300 anak yang sudah mengembalikan formulir untuk mendaftar. Nantinya para pendaftar akan menjalani tes wawancara dilanjutkan tes potensi akademik yang digelar SMKN 4 Jember. "SMKN 4 Jember menyediakan jurusan Perkantoran, Akuntansi, Pemasaran, dan Broadcasting," tegasnya.


[Continue reading...]

Rekap Sementara SMP Dan SMA Di Banyuwangi Belum Tuntas

- 0 komentar
BANYUWANGI - Hari pertama pelaksanaan Penerimaan Siswa Baru (PSB) kemarin (2/7), diwarnai banyak kekurangan. Keluhan terbanyak yang dirasakan ribuan orang tua siswa adalah lambatnya pengumuman skor sementara kemarin.

Sebagian besar sekolah menengah pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA), ternyata belum bisa mengumumkan skor sementara siang kemarin. Bahkan, ada beberapa sekolah negeri yang belum rampung merekap skor sementara hingga sore kemarin. Untuk wilayah Kecamatan Banyuwangi dan sekitarnya, mayoritas sekolah negeri itu bisa merilis skor tadi malam. Hingga tadi malam, hanya SMPN 1 Banyuwangi yang masih belum berhasil menuntaskan rekap skor sementara.

Rika, salah satu panitia PSB di SMPN 1 Banyuwangi mengatakan, hingga pukul 14.30 kemarin, baru 44 berkas yang sudah direkap. Padahal, pendaftar pada hari pertama tersebut diperkirakan mencapai dua ratus lebih. ''Rekap skor PSB diperkirakan selesai jam 22.00 sampai jam 23.00. Pengumuman baru bisa ditempel besok pagi,'' jelasnya.




Orang tua pendaftar juga mengeluhkan pengumuman skor di SMPN 1 Banyuwangi. Seperti yang dialami Marni, yang menunggu sejak pukul 13.00 hingga 17.00. Setelah menunggu lama, pengumuman skor belum keluar. Dia mengaku kalau menunggu keeseokan harinya, takutnya tidak diterima dan mau mendaftar ke sekolah yang lain bisa terlambat.

Hal serupa juga dialami Wahyuningsih. Dia mengaku, anaknya tidak mau diajak pulang sebelum melihat pengumuman skor sementara. Sedangkan ditunggu sampai sore hari, pengumuman skor ternyata tidak ditempel di papan. ''Kalau besok pagi, baru ditempel. Kami bingung kalau mau cabut berkas,'' keluhnya.

Sayangnya, meski sudah ditunggu sampai sore, di papan pengumuman SMPN 1 Banyuwangi, hanya terlihat pengumuman bertuliskan. 'Menggunakan Sertifikat Palsu Dinyatakan Gugur'.

Dihubungi terpisah panitia PSB, Rika mengaku berkas yang masuk masih banyak. Sehingga, skor baru bisa dilihat besok pagi. Saat ini, di sini masih banyak siswa yang melakukan uji kompetensi mulai dari olahraga, drum band dan uji lainnya.

Dandi dari SDN Kepatihan misalnya, dia mengikuti uji kompetensi menembak. Pasalnya, anak Bedug Arief itu memiliki sertifikat sebagai juara provinsi lomba menembak. Ditemani ayahnya, dia membawa senapan kesayanganya. ''Saya harap dengan adanya prestasi ini, bisa mendongkrak skor anak saya,'' ujar Bedug.

Sementara itu, banyak calon siswa baru yang menunggu hingga sore hari. Seperti yang dialami Junaidi, saat menunggu anaknya di SMKN 1 Banyuwangi. Warga Desa Karangbendo, Kecamatan Rogojampi itu rela tiduran di teras sekolah itu, demi menunggu pengumuman skor PSB anaknya. ''Saya antre sejak pukul 07.00 hingga siang ini berkas belum masuk. Terus, pengumumannya jam berapa ya,'' ujarnya.

Junaidi mengaku, kinerja sekolah sangat lamban. Bahkan, dirinya harus bolak balik untuk mengurus surat kesehatan yang merupakan salah satu persyaratan pendaftaran. Karena sebelumnya, belum ada pemberitahuan tentang syarat berupa surat kesehatan tersebut.

Ketua panitia PSB SMKN 1 Banyuwangi, Soleh Mahdi mengakui, penghitungan skor sementara dimungkinkan tuntas hingga malam hari. Sebab, berkas yang masuk atau pendaftar sebanyak 850 orang. Sehingga, pengumumanya baru bisa dilakukan menjelang malam. ''Kami mohon, para orang tua mau memahami. Karena proses pendataanya agak lama,'' katanya.

Badrut, warga Kecamatan Siliragung juga mengeluhkan lambatnya pengumuman skor PSB sementara di SMPN 2 Banyuwangi. ''Katanya tadi diumumkan jam 13.00. Setelah ditunggu, katanya jam 17.00. Rumah saya jauh, kalau haris bolak balik dan boros bensin,'' keluhnya.


[Continue reading...]

Antisipasi Teroris Di Korea

- 0 komentar

Satuan khusus anti-teror Korea Selatan terus menggembleng diri untuk menghadapi segala macam ancaman, terutama dari Korea Utara. Mulai latihan menembak tepat, bela diri, hingga menghalau penyusupan.



Strategi menghadapi serbuan anjing juga jadi bahan latihan. Siapa tahu, musuh menggunakan anjing sebagai mesin perang.

[Continue reading...]

Kamis, 02 Juli 2009

Pagu PSB (Penerimaan Siswa Baru) SMAN Di Banyuwangi Naik

- 0 komentar
Tahun Lalu 3920, Kini 4.232 Orang

BANYUWANGI- Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dispendikpora) resmi menetapkan pagu penerimaan siswa baru (PSB) kemarin (29/6). Jika dibandingkan dengan pagu PSB tahun 2008 lalu, pagu PSB untuk Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) mengalami peningkatan.

Tahun lalu, pagu rombongan belajar (rombel) untuk SMAN tersedia 98 kelas. Tahun ini, jumlahnya meningkat menjadi 108 kelas.

Begitu juga dengan pagu siswa. Pada tahun 2008 lalu, pagu siswa SMAN hanya tersedia 3.920 siswa. Tahun ini, jumlahnya meningkat menjadi 4.232 siswa.




Peningkatan ini terjadi di beberapa sekolah. Seperti yang terjadi di SMAN 1 Glagah. Tahun lalu, pagu siswa baru di sekolah tersebut hanya 280 orang. Kini, pagunya meningkat menjadi 304 siswa. Begitu juga dengan jumlah rombongan belajar tahun 2008 lalu hanya tujuh kelas. Pada tahun pelajaran 2009 ini, jumlah rombongan belajar naik menjadi delapan kelas.

Sementara SMAN 1 Giri tidak mengalami perubahan yakni tetap sembilan kelas. Sebaliknya pagu siswa mengalami penurunan dari 360 siswa menjadi 288 siswa. Penurunan pagu siswa ini karena terkait dengan peningkatan status sekolah tersebut menjadi Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI).

Sementara itu di SMAN Banyuwangi, jumlah rombongan belajar tetap enam dengan pagu 240 orang. "Sebenarnya tidak terlalu banyak perubahan dari pagu PSB tahun lalu," ujar Kepala Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah (Kabid Dikmen) Dispendikpora Banyuwangi, Catur Pamarto.

Hal yang sama juga terjadi pada pagu PSB di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN). Pagu siswa dan kelas juga mengalami peningkatan cukup signifikan.

Pagu kelasnya meningkat menjadi 66 kelas dari tujuh SMKN di Banyuwangi. Sedangkan pagu siswanya meroket menjadi 2.302 dari tahun lalu yang hanya 2.244.

SMKN 1 Glagah jumlah kelas tetap 18, sementara pagu siswanya turun menjadi 576 orang dari tahun lalu 640 siswa. Di SMKN 1 Banyuwangi, jumlah rombongan belajar naik menjadi 14 kelas, dan pagu naik menjadi 448. SMKN Kalibaru juga mengalami peningkatan pagu cukup tajam. Tahun 2008, jumlah kelasnya hanya lima kelas dan kini bertambah menjadi 10 kelas dengan pagu siswa 368 orang. Atau naik dari sebelumnya yang hanya 296 siswa.

SMKN Tegalsari juga mengalami perubahan jumlah kelas dan pagu siswa baru. Sebelumnya, sekolah itu hanya memiliki lima kelas, kini memiliki enam kelas. Jumlah pagu naik menjadi 224 dari sebelumnya yang 192 siswa. "Kenaikan pagu ini dipengaruhi oleh tingkat APK (Angka Partisipasi Kasar)," kata Catur.

Dia menjelaskan, kalau APK di suatu daerah kecil, maka pagu akan ditambah. Harapannya agar akses masyarakat untuk mendapatkan pendidikan semakin besar. Sebaliknya, kalau angka APK besar, maka pagu akan diturunkan dan dialihkan ke daerah lain.

Sedangkan pagu untuk Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMP), tahun ini jumlah pagunya mencapai 12.676 siswa dan 3.48 kelas dari 72 SMPN yang tersebar di Banyuwangi. Jumlah rombongan belajar RSBI SMPN 1 Banyuwangi bertambah menjadi empat kelas dengan jumlah siswa 112 orang. Seleksi empat kelas RSBI ini sudah berlangsung Maret 2009 lalu.

Sementara itu tahun 2008 lalu, sekolah ini hanya menampung satu kelas RSBI berisi 24 siswa. Dengan peningkatan pagu RSBI tersebut, pagu untuk kelas Sekolah Standar Nasional (SSN) di SMPN 1 Banyuwangi tersisa 96 orang.


[Continue reading...]

Polisi Pamong Praja (Pol PP) Banyuwangi Razia Plat Merah

- 0 komentar
BANYUWANGI - Beberapa unit kendaraan dinas terjaring razia yang dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di sepanjang jalan protokol kemarin pagi.

Pantauan koran ini, di sepanjang jalan Basuki Rahmat hingga Jalan Yos Sudarso Petugas tidak menemukan kendaraan dinas. Rute berikutnya, di sepanjang Jalan Sasuit Tubun atau di Pasar Banyuwangi. Lagi - lagi, hasilnya nihil.

Begitu memasuki jalan A.Yani tepatnya di depan pertokoan Roxy petugas langsung menemukan satu sepeda motor Honda Win yang terparkir di tempat parkir pertokoan tersebut. Dengan sigap, petugas langsung mendatangi motor tersebut dan mencatat pengguna serta nomor polisi kendaraan tersebut.




Selang beberapa menit, pengguna motor yang bernama Samsuri datang dan dimintai keterangan oleh petugas. ''Motor ini milik Pak Kades, orangnya sedang sakit dan dirawat di RSUD Blambangan. Saya di sini belanja keperluan bapak untuk dibawa ke RSUD,'' ujar Samsuri yang mengaku sebagai staf kades Tamansari Kecamatan Glagah tersebut.

Usai mengisi surat keterangan, kendaraan tersebut langsung diangkut kedalam truk Satpol PP. Masih di sekitar jalan A. Yani, petugas kembali menemukan kendaraan dinas di depan counter handphone. Kali ini kendaraan honda Win, milik Kades Pesucen Desa Pesucen yang digunakan oleh Asadul Waton yang merupakan stafnya.

Masih di jalan A. Yani petugas juga berhasil merazia satu kendaraan dinas yang saat itu tidak digunakan untuk keperluan dinas. Kali ini motor dengan nomor polisi L 2053 GP milik Abdul Manan Bagian Pemerintahan desa Pemkab Banyuwangi itu digunakan oleh anaknya Hari Susanto.

Hari mengaku motor yang dia gunakan itu milik ayahnya, dan otomatis dia tidak membawa STNK. Warga jalan Ranggawuni Kelurahan Kebalenan itu hanya menyaksikan ketika motornya diangkut ke dalam truk Satpol PP.

Tidak hanya itu, kendaraan dinas milik Thamrin pegawai di Dinas Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan itu juga langsung diamankan oleh petugas.

Kepala Kantor Satpol PP Djuang Pribadi melalui staf Operasional Ponco Yuwana mengatakan razia kali ini merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menertibkan kendaraan dinas yang tidak dipakai semestinya atau tidak digunakan untuk keperluan dinas baik kendaraan roda empat maupun kendaraan roda dua.

Sasaran petugas, kata dia, di sepanjang jalan protokol dan pusat pertokoan hingga pasar. Karena selama ini, ditengarai masih banyak kendaraan dinas yang dipergunakan oleh keluarga yang bukan penanggung jawab. ''Banyak informasi dari masyarakat, kendaraan dinas masih banyak digunakan untuk hal - hal yang sifatnya pribadi,'' katanya.


[Continue reading...]

Keruwetan PSB (Penerimaan Siswa Baru) Di Blitar

- 0 komentar

Pilihan Kedua Berlaku

Diambil yang Ranking 67 Teratas

BLITAR - DPRD Kota Blitar benar-benar memanggil Dinas Pendidikan daerah (Dikda) terkait keruwetan sistem penerimaan siswa baru (PSB). Kemarin (1/7), para petinggi lembaga itu, Kadikda Pratignyo YS, Kabid Persekolahan Soefendi, dan Kabid Pendidikan Menengah Umum (Dikmenum) Samsul Hadi, hadir dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama komisi pendidikan. Mereka diminta klarifikasi tentang gejolak wali murid dalam PSB, khususnya jalur tes pengendali mutu (TPM) kali ini.



Rapat yang juga dihadiri seluruh kepala SMA dan SMP negeri se- Kota Blitar itu berlangsung tertutup. Wartawan yang biasa ngepos di kantor DPRD pun tidak diperbolehkan mengikuti sidang tersebut.

Ketua DPRD Samanhudi Anwar menjelaskan bahwa pemanggilan dinas pendidikan ini untuk meminta kejelasan dan sekaligus mencari solusi agar PSB bisa berjalan lancar. Sebab, sistem baru tanpa disertai sosialisasi bakal berubah menjadi kekisruhan yang seperti terjadi kali ini. Untuk itu, harus segera dicarikan pemecahan agar PSB tidak semakin berkemelut. Dan, untuk meredam gejolak para orang tua yang kesulitan, apalagi nanti ditambah persoalan biaya pendidikan, seluruh lulusan SD harus bisa bersekolah lagi dan ditampung di SMP negeri. "Dikda semoga menyetujui solusi agar 100 persen siswa SD yang telah lulus, dapat ditampung di SMP negeri di Kota Blitar," kata Samanhudi sebelum menggelar RDP tersebut.

Sementara itu, Kepala Dikda Pratignyo YS dikonfirmasi melalui Kabid Persekolahan Soefendi membeberkan ada dua keputusan penting dalam rapat kemarin.

Apa solusinya? Soefendi mengatakan, untuk PSB tingkat SMA, akan dilakukan pengolahan ulang data pendaftar. Pendaftar yang tidak diterima pada pilihan pertama, ada kemungkinan bisa diterima di sekolah lain dengan merujuk sekolah pilihan kedua yang dituju. Untuk itu, dinas akan merangking pendaftar pada pilihan kedua itu. "Dengan tidak mengurangi kuota untuk TKA, akan diranking ulang untuk pilihan kedua," terang Soefendi.

Dengan pendataan ulang tersebut, dikda akan meranking pilihan kedua setiap siswa, kemudian diambil 67 ranking teratas. Pendaftar yang masuk rangking ke-67 itu berhak mendapatkan bangku sekolah di SMAN 2 dan SMAN 3 Blitar. "Untuk SMA 1 jelas tidak diranking ulang," kata pria yang baru menjabat dua bulan itu.

Dengan begitu, SMAN 2 dan SMAN 3 menambah lima kursi untuk tiap kelasnya. "Misal, jika setiap kelas diisi 32, ditambah lima anak, sehingga menjadi 37 anak dalam sekelas," terang Soefendi.

Sedangkan untuk tingkat SMP, tetap menggunakan jalur TKA. "Dikda, memastikan semua siswa SD di kota, akan masuk SMP Negeri di kota," tambah Soefendi.

Hal ini sesuai dengan keinginan DPRD Kota yang menghendaki adanya kepastian dari Dikda mengenai nasib anak-anak SD yang baru lulus tersebut.

Soefensi juga menampik rumor kalau dinas akan menggelar PSB jalur tes pengendali mutu (TPM) jilid II. Pihanya memastikan tidak akan menggelar lagi, tetapi telah mencarikan solusi terbaik. "Pengumuman sudah dilempar kemarin-kemarin. Ada solusi lain," tutur Soefendi.

Seperti diketahui bersama, PSB Kota Blitar diwarnai dengan keruwetan. Hal ini dikarenakan kurangnya sosialisasi kepada semua pihak yang terkait dengan PSB. "Kaya gini (sistem PSB tahun ini, red), bikin mumet orang tua," kata Joni yang tampak ngluruk ke Dikda, kemarin.

Diakui pula oleh Pratignyo, bahwa masih perlu evaluasi dan perbaikan di sana-sini. "Kami mohon maaf, dengan kurangnya sosialisasi," kata Pratignyo.

Walaupun secara logika, sistem PSB yang diterapkan tersebut baik bagi semua sekolah di Kota Blitar. Tujuan penerapan sistem tersebut adalah pemerataan prestasi. Dan pembuatan program PSB ini merupakan kesepakatan dari aspirasi sekolah-sekolah yang merasa terpinggirkan. Salah seorang kepala sekoah dari sekolah nonfavorit mengungkapkan hal tersebut. "Setiap tahun, sekolah kami hanya mendapat siswa yang ber-NUN rendah. Tidak ada pemerataan," begitu tutur sumber yang tidak mau disebutkan namanya. Sehingga, program yang telah disusun oleh Dikda ini mampu memfasilitasi sekolah nonfavorit di Kota Blitar.

"Kesalahannya tidak ada sosialisasi yang jelas," tambah Joni bersungut-sungut. Bahkan sama seperti para wali murid yang sedang kebingungan mencarikan sekolah anaknya, dia berkata unas lebih baik tidak ada. "Nilai unas sudah tidak dipakai. Anak sudah terlanjur down, tidak mau belajar. Terus piye?" tambah Joni.


[Continue reading...]

Pelaksanaan PSB (Penerimaan Siswa Baru) Di Mojokerto

- 0 komentar
MOJOKERTO - Sebanyak 480 dan 1.918 kuota siswa baru SMA dan SMP bakal diperebutkan mulai hari ini. Pihak Dinas P dan K Kota Mojokerto akan menurunkan tim pengawas untuk memantau proses penerimaan siswa baru (PSB) di dua SMAN dan sembilan SMPN di Kota Mojokerto.

Data yang diperoleh Darmo untuk pagu SMAN yang akan diperebutkan untuk sementara diketahui sebanyak 480 kursi untuk dua sekolah. Yakni SMAN 1 sebanyak 7 kelas. Masing-masing kelas berisi 40 siswa. SMAN 3 menerima lima kelas, masing-masing kelas terbagi atas 40 siswa. Sementara bagi SMAN 2, sejauh ini belum diketahui berapa kuota kelas reguler yang akan diperebutkan karena berkaitan dengan program rintisan sekolah berstandar internasional (RSBI). (Data selengkapnya lihat tabel)




Kendati demikian sesuai dengan Peraturan Wali Kota (Perwali) tentang PSB, keseluruhan pagu yang akan disediakan tidak diperuntukkan bagi semua siswa asal kota. Namun juga siswa luar kota dengan porsi perbandingan 70:30. Masing-masing 70 persen untuk siswa kota dan 30 persen siswa luar kota.

Sedangkan untuk memantau pelaksanaan PSB atau Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) yang berlangsung hingga 6 Juli mendatang bakal menurunkan tim pengawas PSB.

Mereka bertugas mengawasi proses pendaftaran di semua sekolah negeri. Baik menyangkut kuota, proses pendaftaran, maupun jika ada pungutan liar yang dibebankan sekolah pada siswa baru diluar pembelian formulir. ''Tim itu akan kami turunkan selama PSB berlangsung,'' ujar Kepala Dinas P dan K Kota Mojokerto, Suharto, kemarin.

Diperkirakan, dari sekolah negeri yang ada, persaingan untuk bisa diterima bakal terjadi untuk tingkat SMAN. Terutama di SMAN 1 dan SMAN 3. Pasalnya, disamping pagu yang disediakan cukup terbatas, sekolah negeri untuk tingkat SMAN yang menerima PSB hanya terdapat 3 sekolah.

Bahkan satu diantaranya sudah diisi dengan PSB bagi kelas RSBI. Dengan demikian, guna menghindari persaingan yang berujung pelanggaran atas Perwali yang diterbitkan, tim pengawas yang ditugaskan akan dibagi pada masing-masing sekolah. ''Tentunya kami ingin semua berjalan sesuai aturan. Baik Perwali maupun aturan PSB yang lain," katanya.

Menurut dia, memang sesuai dengan pedoman teknis (domnis) untuk formulir pendaftaran harus ditempuh calon siswa baru dengan harga Rp 20 ribu untuk SMAN. Sedangkan, tingkat SMPN harga formulir pendaftaran dihargai Rp 5.000.

Penjualan formulir tersebut, sebagai pengganti biaya administrasi formulir selama pendaftaran berlangsung. ''Diluar itu jelas tidak boleh. Apalagi sekolah membebani calon siswa dengan biaya uang gedung atau yang lain. Karena itu bertentangan dengan Perwali dan Wajar (Wajib Belajar 12 Tahun) yang digalakkan pemkot," tegas Suharto.

Dia berharap pada masing-masing sekolah negeri melaksanakan PSB sesuai dengan Perwali dan aturan yang ditetapkan. Terutama tidak memberlakukan berbagai macam pungutan diluar pendaftaran yang sudah ditetapkan. ''Makanya untuk mengawasi ada tidaknya pelanggaran selama PSB kita akan maksimalkan para pengawas yang ada di lapangan," ujarnya.
[Continue reading...]

PSB (Penerimaan Siswa Baru) Onilne Di Malang Dimulai

- 0 komentar
Pagi Ini PSB Online SMA Negeri

MALANG - Hari ini, mulai pukul 08.00, perburuan SMA negeri lewat jalur PSB Online dimulai. Diprediksi, perebutan tahun ini akan lebih ketat dibanding tahun lalu. Selain karena pagu SMAN tahun ini turun, sejumlah sekolah SMA negeri yang masuk kategori RSBI juga sudah terlebih dulu menjaring siswa baru lewat jalur mandiri.

Bahkan, khusus SMAN 10 sudah tidak menerima pendaftar lagi karena pagu penuh. Data tahun ini, pagu untuk sembilan SMAN 1.892 kursi. Jumlah itu berkurang 743 dibanding tahun lalu sebanyak 2.653 kursi.




Makin berkurangnya pagu SMA itu pun memaksa pendaftar harus ekstra pandai mengatur strategi. Terutama di SMA kompleks Tugu (SMAN 1, 3, dan 4). Karena itu, bagi pendaftar di SMA kompleks ini harus banyak menunggu perkembangan. Jika tidak, bisa jadi akan segera terlempar pada sekolah yang tidak terlalu diminati.

Mangapa? Pagu yang tersedia untuk PSB Online di SMAN kompleks itu tak sebanyak tahun lalu. Jika tahun lalu di SMAN 1 menerima 160 siswa, tahun ini hanya 140. Sedang di SMAN 3 pagunya tinggal 102 kursi, dan SMAN 4 tinggal 130 kursi saja. Itu berarti di tiga sekolah itu hanya 372.

Jika dilihat jumlah siswa itu, maka mereka adalah yang memiliki NUN di atas 37. Dengan begitu, siswa yang NUN-nya di bawah 37, harus lebih cermat memilih. Paling tidak memilih strategi yang cermat.

"Saran saya, jika masih ada yang ragu-ragu dengan NUN-nya, bisa mendaftar pada hari terakhir setelah melihat posisi NUN terendah di sekolah yang diinginkan," ujar Tri Suharno, ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMAN Kota Malang kemarin.

Meski sebenarnya pada PSB Online ini pendaftar bisa memilih semua sekolah, namun lebih baik jika melihat perkembangan pergerakan NUN dari hari ke hari. Bahkan dari jam ke jam. Dengan demikian, dia sudah mempersiapkan secara mental, jika tidak diterima atau diterima di sekolah pada pilihan kedua atau ketiga.

"Tapi jika inginnya hanya sekolah di SMA Negeri, ya dipilih semua tidak masalah," ujar mantan kepala SMAN 3 ini.

Bagaimana dengan persaingan siswa dari luar kota? Para siswa dari luar kota yang mencapai 750-an itu akan bersaing dengan siswa luar kota lainnya. Mereka akan memperebutkan pagu maskimal sepuluh persen untuk masuk di sekolah yang dipilih. Untuk memenuhi kuota sepuluh persen, para siswa luar kota juga harus bersaing dengan siswa dalam kota.

Jika pada jumlah sepuluh persen itu NUN terendahnya lebih rendah dari NUN siswa dalam kota, maka jatahnya akan diambil siswa dalam kota. Jadi, meski sudah dijatah, tapi syarat NUN tidak boleh lebih rendah dari NUN siswa dalam kota.
[Continue reading...]

Pengemudi Teler. Mobil Nyemplung

- 0 komentar

Don Robins cemberut di tepi kolam renang miliknya di Scarborough, Perth, Australia, Senin (1/6). Di dalam kolam itu ada mobil tercebur setelah menabrak pagar rumah. Pengemudi mobil nahas tersebut bisa diselamatkan oleh para tetangga Robins.

Tapi, kini sang pengemudi kena tuntutan pelanggaran meliputi pasal mengemudi tanpa SIM, nyetir membahayakan, dan nyopir dalam keadaan mabuk. Itulah bukti bahwa mabuk bisa membuat ''lupa daratan''.

[Continue reading...]

Rabu, 01 Juli 2009

Pengobatan Alternatif Penyakit Leher

- 0 komentar

Alangkah beragam pengobatan tradisional Tiongkok. Yang ini jangan sembarangan ditiru. Pasien digantung untuk menyembuhkan sakit akibat tekanan pada leher di Shenyang, Tiongkok bagian timur laut, Senin (29/6).


Meski yang stres leher, ternyata yang digantung dagu dan belakang kepala. Memang akan lain akibatnya bila yang digantung leher.
[Continue reading...]

Automatic Backlink

Please copy code below to get free backlink, copy this in to your web/blog and after you click it it will automatic displayed in 'Backlink Created', in bottom bar.
Free Auto Backlink - Gratis Backlink Otomatis

Backlink

 
Copyright © . Blogger Pendidikan Keren - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger