Kamis, 02 Juli 2009

PSB (Penerimaan Siswa Baru) Onilne Di Malang Dimulai

Pagi Ini PSB Online SMA Negeri

MALANG - Hari ini, mulai pukul 08.00, perburuan SMA negeri lewat jalur PSB Online dimulai. Diprediksi, perebutan tahun ini akan lebih ketat dibanding tahun lalu. Selain karena pagu SMAN tahun ini turun, sejumlah sekolah SMA negeri yang masuk kategori RSBI juga sudah terlebih dulu menjaring siswa baru lewat jalur mandiri.

Bahkan, khusus SMAN 10 sudah tidak menerima pendaftar lagi karena pagu penuh. Data tahun ini, pagu untuk sembilan SMAN 1.892 kursi. Jumlah itu berkurang 743 dibanding tahun lalu sebanyak 2.653 kursi.




Makin berkurangnya pagu SMA itu pun memaksa pendaftar harus ekstra pandai mengatur strategi. Terutama di SMA kompleks Tugu (SMAN 1, 3, dan 4). Karena itu, bagi pendaftar di SMA kompleks ini harus banyak menunggu perkembangan. Jika tidak, bisa jadi akan segera terlempar pada sekolah yang tidak terlalu diminati.

Mangapa? Pagu yang tersedia untuk PSB Online di SMAN kompleks itu tak sebanyak tahun lalu. Jika tahun lalu di SMAN 1 menerima 160 siswa, tahun ini hanya 140. Sedang di SMAN 3 pagunya tinggal 102 kursi, dan SMAN 4 tinggal 130 kursi saja. Itu berarti di tiga sekolah itu hanya 372.

Jika dilihat jumlah siswa itu, maka mereka adalah yang memiliki NUN di atas 37. Dengan begitu, siswa yang NUN-nya di bawah 37, harus lebih cermat memilih. Paling tidak memilih strategi yang cermat.

"Saran saya, jika masih ada yang ragu-ragu dengan NUN-nya, bisa mendaftar pada hari terakhir setelah melihat posisi NUN terendah di sekolah yang diinginkan," ujar Tri Suharno, ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMAN Kota Malang kemarin.

Meski sebenarnya pada PSB Online ini pendaftar bisa memilih semua sekolah, namun lebih baik jika melihat perkembangan pergerakan NUN dari hari ke hari. Bahkan dari jam ke jam. Dengan demikian, dia sudah mempersiapkan secara mental, jika tidak diterima atau diterima di sekolah pada pilihan kedua atau ketiga.

"Tapi jika inginnya hanya sekolah di SMA Negeri, ya dipilih semua tidak masalah," ujar mantan kepala SMAN 3 ini.

Bagaimana dengan persaingan siswa dari luar kota? Para siswa dari luar kota yang mencapai 750-an itu akan bersaing dengan siswa luar kota lainnya. Mereka akan memperebutkan pagu maskimal sepuluh persen untuk masuk di sekolah yang dipilih. Untuk memenuhi kuota sepuluh persen, para siswa luar kota juga harus bersaing dengan siswa dalam kota.

Jika pada jumlah sepuluh persen itu NUN terendahnya lebih rendah dari NUN siswa dalam kota, maka jatahnya akan diambil siswa dalam kota. Jadi, meski sudah dijatah, tapi syarat NUN tidak boleh lebih rendah dari NUN siswa dalam kota.

0 komentar:

Automatic Backlink

Please copy code below to get free backlink, copy this in to your web/blog and after you click it it will automatic displayed in 'Backlink Created', in bottom bar.
Free Auto Backlink - Gratis Backlink Otomatis

Backlink

 
Copyright © . Blogger Pendidikan Keren - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger