Pendaftar Ditarik Biaya Map Rp 20 Ribu
JEMBER - Proses seleksi penerimaan siswa baru (PSB) ternyata masih diwarnai beberapa tarikan uang yang cukup tinggi. Salah satunya terjadi di SMKN 1 Jember yang membebani biaya map sebesar Rp 20 ribu kepada para pendaftar. Tentu saja hal ini banyak dikeluhkan orang tua pendaftar. Adanya tarikan biaya map ini salah satunya diungkapkan Hafidi, orang tua pendaftar asal Slawu, Kecamatan Patrang.
Menurut Hafidi, selain dibebani biaya pembelian map Rp 20 ribu, dirinya masih harus membayar uang pendaftaran PSB sebesar Rp 25 ribu. "Saat masuk, saya harus membeli map senilai Rp 20 ribu. Ketika berada di dalam, masih dikenai biaya Rp 25 ribu untuk pendaftaran," kata Hafidi kepada RJ, kemarin. Sehingga total biaya yang harus dikeluarkan untuk mendaftarkan anaknya mencapai Rp 45 ribu.
Tentu, kata dia, uang sebesar itu cukup memberatkan. Apalagi, biaya map tersebut tanpa disertai kuitansi yang jelas, seperti uang pendaftaran sebesar Rp 25 ribu. "Biaya map koksampai 20 ribu, tanpa kuitansi lagi," keluhnya. Kata dia, dalam map tersebut hanya berisi tiga lembar formulir dengan berbagai warna.
Hafidi sebenarnya sempat menanyakan masalah tersebut ke panitia PSB SMKN 1 Jember. "Jawabannya, panitia menyatakan, dana tersebut tidak jauh beda dengan biaya pendaftaran tahun lalu yang mencapai Rp 30 ribu. Cuma, untuk tahun ini dipisah menjadi dua," ujarnya.
Meski begitu, Hafidi melihat, tarikan uang map di SMKN 1 Jember tidak transparan dilakukan, lantaran tidak ada tanda bukti kuitansi. "Ini bukan hanya soal uang, tapi juga soal transparansi," ujarnya.
Hafidi menambahkan, jika biaya map Rp 20 ribu tersebut jelas peruntukannya dan ada kuitansinya, dia tidak akan mempermasalahkan. Namun karena biaya pendaftaran tersebut menyalahi ketentuan dispendik, dia berani protes.
"Itu yang kami pertanyakan. Seharusnya dijelaskan Rp 20 ribu itu untuk apa saja. Sebab, itu bisa membuat calon siswa yang membawa uang terbatas kecele," ujarnya. Ini mengingat, brosur yang diedarkan menyebutkan, uang pendaftaran hanya Rp 25 ribu, tanpa adanya tarikan lainnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala SMKN 1 Jember Lutfi Isa Anshori tak mengelak jika ada biaya map sebesar Rp 20 ribu bagi calon siswa. "Untuk pendaftaran tetap Rp 25 ribu. Itu ketentuan dispendik. Yang Rp 20 ribu untuk biaya pelayanan terhadap calon siswa," ujarnya. Lutfi Isa Anshori menyatakan, adanya biaya pelayanan itu untuk memenuhi standar ISO 9001:2001. Kata dia, SMKN 1 Jember yang masuk RSBI harus memenuhi standard pelayanan.
Dengan dalih memenuhi prosedur pelayanan itulah, SMKN 1 Jember telah menyiapkan guidingbagi pendaftar. Guiding tersebut diambilkan dari siswa usaha jasa perhotelan (UJP) SMKN 1 Jember sendiri. "Siswa Guiding dari UJP yang melayani. Mereka yang akan mengantarkan calon siswa yang mendaftar," terangnya.
Sementara itu, hingga siang kemarin, dari enam jurusan yang disediakan, sudah ada sekitar 400 calon siswa yang mendaftar. Meliputi pendaftar untuk jurusan Administrasi, Perkantoran, Akuntansi, Penjualan, Multimedia, dan Broadcasting. Jumlah pendaftar tersebut, kata dia, diperkirakan masih akan bertambah karena masa pendaftaran baru ditutup Sabtu besok.
Bagaimana dengan SMKN lainnya. Bila SMKN 1 Jember menarik biaya map Rp 20 ribu, tak demikian dengan SMKN 4 Jember. Menurut Kepala SMKN 4 Jember Sunyoto, tidak ada tarikan biaya lain selain biaya pendaftaran sebesar Rp 25 ribu. "Tidak ada biaya lain, hanya Rp 25 ribu untuk pendaftaran," ujarnya. Dia mengaku memilih tetap mengikuti ketentuan yang ditetapkan Dinas Pendidikan (Dispendik) Jember.
Terkait jumlah pendaftar, Sunyoto menyatakan, sudah ada 650 formulir pendaftaran yang diambil calon siswa. Dari jumlah itu, kata dia, baru 300 anak yang sudah mengembalikan formulir untuk mendaftar. Nantinya para pendaftar akan menjalani tes wawancara dilanjutkan tes potensi akademik yang digelar SMKN 4 Jember. "SMKN 4 Jember menyediakan jurusan Perkantoran, Akuntansi, Pemasaran, dan Broadcasting," tegasnya.
0 komentar:
Posting Komentar