Beberapa hari lalu, terjadi ledakan di tambang batu bara di daerah Sawahlunto, Sumatera Barat, belum diketahui pasti apakah penyebabnya, tetapi diduga bahwa akibat dari percikan api yang ada di dalam dua lubang penambangan yang ditimbulkan oleh alat las. Sebenarnya penambangan tersebut telah mendapat teguran / surat dari pemerintah setempat bahwa tambang batu bara tersebut tak boleh digunakan atau dijalankan lagi sama sekali, karena karena kadungan gas metan yang ada di dalamnya mencapai 2%, padahal ambang batas maksimal gas metan adalah 1%, oleh karena itu dapat membahayakan orang yang mengirup kandungan gas metan tersebut. Akibat dari bencana ini,Hingga Rabu (17/6) malam, masih satu korban tewas ledakan tambang batu bara di Ngalau Cigak, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat (Sumbar) yang belum ditemukan Tim SAR gabungan. Kemarin siang tim SAR berhasil menemukan dua korban, setelah sehari sebelumnya 29 korban.
Dua jasad korban yang ditemukan kemarin pukul 15.30, bernama Nami dan Wid, setelah sebelumnya tim SAR sempat menghentikan proses pengevakuasian karena meningkatnya kadar gas methan dalam lubang tambang.
Upaya masih terus dilakukan tim SAR gabungan setelah panjang blower (selang oksigen ukuran) ditambah untuk menjangkau bagian dalam lubang yang memiliki kedalaman mencapai puluhan meter dari permukaan tanah. Selang itu untuk menyalurkan oksigen bagi para anggota tim SAR yang melakukan pencarian.
Korban-korban yang ditemukan telah dibawa ke RSUD Sawahlunto untuk diidentifikasi lalu diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
Tambang batubara di Ngalau Cigak meledak Selasa kemarin sekitar pukul 10.00 yang menyebabkan 32 orang pekerja yang tengah berada dalam lubang menjadi korban dan 31 orang diantaranya telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Pekerja yang tewas dan luka korban ledakan tidak terdaftar dalam kepesertan Jamsostek dan itu sangat disayangkan. “Informasi itu diperoleh dari PT Jamsostek (Persero) Kantor Cabang Solok yang membawahi daerah operasional hingga Sawahlunto. Diharapkan kasus yang merugikan pekerja itu tidak terjadi di Sumut maupun daerah lain,” kata Kepala Kantor WIlayah I PT Jamsostek Dr H Mas’ud Muhammad MM, di Medan, kemarin.
Home » News » Ledakan Tambang Batu Bara Di Sawahlunto Sumatera Barat
Jumat, 19 Juni 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar